Harga Garam di Jepara Anjlok Drastis di Tengah Panen Raya

Meski harga anjlok, produksi garam justru mengalami peningkatan seiring dengan masuknya musim kemarau

9 Agustus 2024, 20:41 WIB

JEPARA, JURNAL HARIANKOTAHarga garam di Kabupaten Jepara mengalami penurunan drastis, membuat para petani garam terpukul.

Safiudin, seorang petani garam di Desa Bulak Baru, Kecamatan Kedung, mengungkapkan bahwa harga garam saat ini hanya berkisar antara Rp50-55 ribu per keranjang (tombong), jauh menurun dibandingkan Agustus tahun lalu yang mencapai Rp350 ribu per tombong.

“Iya, harga garam anjlok banget, dari yang tadinya tahun lalu di bulan yang sama bisa Rp350 ribu per tombong, sekarang sekitar Rp50-55 ribu. Penurunan ini mulai terasa sejak bulan Mei,” ujar Safiudin saat ditemui di lahan tambak garamnya pada Jumat (9/8).

Meski harga anjlok, produksi garam justru mengalami peningkatan seiring dengan masuknya musim kemarau. Kristal garam yang dihasilkan lebih berkualitas, dengan warna putih dan bentuk yang lebih besar.

Berat garam per tombong yang biasanya hanya mencapai 80 kg sebelum puncak kemarau, kini bisa mencapai 90-100 kg. Dengan kondisi cuaca yang mendukung, produksi garam petani bisa mencapai 400-500 tombong per bulan.

Namun, cuaca yang tidak menentu tetap menjadi tantangan utama bagi para petani. “Kalau cuaca mendukung, panen bisa dilakukan setiap lima hari. Tapi kalau hujan, panen bisa tertunda hingga seminggu,” tambah Safiudin.

Syuhada, Ketua Kelompok Tani Garam Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, memperkirakan harga garam di tingkat petani akan terus menurun hingga September.

Saat ini, harga garam hanya sekitar Rp800 per kg, turun dari Rp1.500 per kg. Ia memprediksi harga akan turun lagi menjadi sekitar Rp600-700 per kg pada September nanti, tergantung kondisi cuaca.

“Kalau cuaca bagus di September nanti, harga garam memang bisa turun lagi. Tapi jika cuacanya mendukung, harga bisa stabil di kisaran Rp600-700 per kg,” jelas Syuhada.

Penurunan harga garam ini menjadi pukulan berat bagi petani, meskipun mereka dihadapkan pada produksi yang lebih tinggi. Diharapkan, dengan cuaca yang stabil, harga garam dapat kembali membaik dan memberikan keuntungan yang layak bagi para petani garam di Jepara.(restu)

Berita Lainnya

Berita Terkini