JEPARA, JURNAL HARIANKOTA – Masih ingatkah anda dengan festival lampion Jepara yang diselenggarakan pada awal Agustus 2024 lalu? Sangat indah bukan? Yaa, festival tersebut telah berhasil menarik masyarakat Jepara pada fomo terhadap kegiatan festival dengan agenda penerbangan lampion.
Kegiatan tersebut memang nampak indah di langit malam, namun tahukah anda bahwa ternyata kegiatan tersebut menyimpan potensi bahaya yang besar terhadap lingkungan dan ekosistem setempat?.
Salah satu bahaya utama dari penerbangan lampion adalah risiko kebakaran. Lampion dapat terbang karena adanya udara yang dipanaskan oleh api. Ketika lampion terbang hanya anginlah yang dapat menentukan dimana ia akan berakhir.
Sehingga potensi kebakaran dapat terjadi apabila lampion jatuh di area yang mudah terbakar, seperti hutan, lahan kering, atau atap rumah dengan api yang masih menyala.
Kejadian kebakaran yang dipicu oleh lampion telah tercatat di berbagai daerah di Indonesia, dan menyebabkan kerugian material yang tidak sedikit serta berpotensi merusak ekosistem lokal.
Selain ancaman kebakaran, lampion yang terbuat dari bahan-bahan tidak ramah lingkungan, seperti plastik dan kawat, akan menjadi sampah setelah mereka jatuh.
Sampah-sampah ini sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan, serta membahayakan satwa liar yang mungkin terjebak atau mengonsumsi sisa-sisa lampion tersebut. Sebelumnya, lampion yang akan digunakan pada Pesta Lampion Festival Budaya Jepara 2024 ini diklaim ramah lingkungan.