Deretan Advokat Hadiri Pemakaman Mudrick SM Sangidu di TPU Pracimaloyo

Mereka terlihat ikut berdo'a di pusara bersama anggota keluarga dan kerabat dekat almarhum Mudrick

20 Januari 2025, 19:22 WIB

SUKOHARJO, JURNAL HARIANKOTA– Sejumlah advokat Solo dan Sukoharjo menghadiri pemakaman tokoh pendiri Yayasan Mega Bintang, Mudrick SM Sangidu, di pemakaman TPU Pracimaloyo, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025) sekira pukul 13.15 WIB.

Mudrick yang bertempat tinggal di Kartopuran, Serengan, Solo, meninggal dunia di RS Indriati Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, pada Minggu (19/1/2025) sekira pukul 14.00 WIB. Almarhum tutup usia di umur 81 tahun lantaran sakit-sakitan sejak beberapa pekan terakhir.

Sejumlah advokat yang terlihat di pemakaman mayoritas adalah anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), diantaranya Badrus Zaman dan BRM Kusumo Putro. Selain itu juga ada tokoh pergerakan Islam, Edi Lukito, dan beberapa lainnya.

Mereka terlihat ikut berdo’a di pusara bersama anggota keluarga dan kerabat dekat almarhum Mudrick. Beberapa juga menaburkan bunga mawar di atas pusara.

Putri nomor tiga Mudrick, Diani Kartini menuturkan riwayat kesehatan ayahnya sebelum meninggal dunia. Disebutkan, pada Nopemper 2024 sudah pasang ring jantung untuk menopang kesehatannya. Mengingat faktor usia, Mudrick juga mengalami penurunan nafsu makan hingga mengakibatkan sering sakit-sakitan.

“Nafsu makannya berkurang. Selain itu, bapak juga pernah sakit hingga kakinya harus dioperasi dan masih dalam perawatan. Karena bapak sudah sepuh (usia lanjut), ada ketidakseimbangan elektrolit hingga kemudian harus dirawat di rumah sakit,” ungkap Diani yang juga seorang dokter.

Mudrick meninggal dunia di rumah sakit setelah hampir satu bulan lamanya menjalani perawatan disana. Menurut Diani, saat dirumah sakit semangat ayahnya untuk sembuh sangat luar biasa.

“Bapak selalu menanyakan hasil laboratorium. Bapak sangat luar biasa semangatnya, sampai akhir hayatnya masih tetap menanyakan hasil laboratorium,” ungkapnya.

Diani yang merupakan anak nomor tiga, menilai ayahnya adalah sosok yang sangat luar biasa. Selalu menempatkan nilai-nilai kejujuran hitam-putih diatas segalanya, bukan abu-abu.

“Bapak selalu mengajarkan kepada kami anak-anaknya, untuk mengutamakan keadilan. Bapak sangat tidak suka dengan kesewenang-wenangan. Saya bangga sekali sebagai anak beliau, saya dirawat hingga bisa menjadi dokter, dan saya tidak bisa membalasnya,” pungkas Diani. (SKH)

 

Berita Lainnya

Berita Terkini