“Terima kasih kepada dulur-dulur PSHT di Ranting Sukoharjo maupun di Cabang Sukoharjo, khususnya dulur-dulur korlap yang telah memberikan bantuan air bersih untuk warga Dukuh Tunggul, Desa Weru,” ucapnya.
Bambang mengungkapkan, kekurangan air bersih di wilayahnya sudah berlangsung sejak awal Agustus. Air bersih sehari-hari dimanfaatkan untuk mandi, memasak, dan mencuci. Saat ini sumber mata air dari sumur-sumur warga kondisinya mengering.
“Yang terdampak kekeringan kali ini ada empat RT di satu RW, terdiri sekira 300 KK (Kepala Keluarga), dengan jumlah penduduk sekira 1.000 jiwa. Saat ini rata-rata sumur warga sudah tidak keluar airnya. Kedalaman sumur antara 15 hingga 25 meter,” ungkapnya.
Terungkap, Dosen Wanita UIN RM Said Surakarta Dibunuh Buruh Bangunan
Mengingat kebutuhan air bersih sangat penting bagi kehidupan warga sehari-hari, Bambang pun berharap, musim kemarau kali ini tidak berlangsung lama seperti pada 2018 silam. Pada waktu itu hampir enam bulan lamanya warga kesulitan mendapat pasokan air bersih.
“Sebenarnya hampir setiap tahun wilayah kami dilanda kekeringan. Makanya kami berharap semoga kali ini tidak berlangsung lama seperti tahun 2018 silam. Dan bantuan air bersih dari dulur-dulur PSHT ini adalah yang pertama pada musim kemarau tahun ini,” pungkasnya. (Sapto)