“Saat ini, kontraktor pelaksana tengah merampungkan pekerjaan merakit pelat orthotropik baja di Bekasi, Jawa Barat. Setelah rampung, langsung dipasang di jembatan pada akhir September,” terangnya.
Guna menyinkronkan linimasa pekerjaan perbaikan jembatan, DPUPR Solo bakal mengundang instansi terkait dari daerah lain. Diantaranya DPUPR Sukoharjo dan DPUPR Karanganyar serta Satlantas Polres Sukoharjo dan Satlantas Polres Karanganyar. Sebelumnya, rapat koordinasi pekerjaan perbaikan Jembatan Mojo telah dilakukan tiga kali.
“Mungkin Senin (29/8/2022) atau Selasa (30/8/2022), ada rapat finalisasi terkait pekerjaan perbaikan Jembatan Mojo. Dampak penutupan jembatan tak hanya di wilayah Solo melainkan Sukoharjo dan Karanganyar,” paparnya.
Dakwaan JPU Tak Terbukti, Pengusaha Sarung Tangan Karet Asal Sukoharjo Bebas Setelah 5 Bulan Ditahan
Lebih jauh, Joko meminta masyarakat untuk memahami kebijakan penutupan jembatan dan mencari jalur alternatif lain.
Sesuai hasil kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan), pelat lantai jembatan sudah berumur dan harus diganti demi keselamatan para pengguna jalan.
Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Kota Solo, Mudo Prayitno, mengatakan, untuk penutupan masih menunggu hasil koordinasi dengan DPUPR Solo selaku otoritas pelaksana perbaikan jembatan dan kontraktor pelaksana proyek.
“Ini untuk memastikan apakah jembatan ditutup total atau hanya separuh lajur. Itu nanti yang digunakan sebagai patokan untuk merancang manajemen rekayasa lalu lintas termasuk pengalihan arus kendaraan bermotor,” tutupnya.***