Tim P2DAI UMS Bekali Santri Husada Ketrampilan Penanganan Gawat Darurat

Kegiatan itu digelar memiliki komitmen penuh dengan menghadirkan para narasumber dan materi spesifik terkait PPGD

11 Desember 2022, 20:29 WIB

JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Tim Pengembangan Persyarikatan dan Dakwah Al Islam Kemuhammadiyahan (P2DAI) UMS bekerja sama dengan PPM MBS Yogyakarta terus melakukan pengembangan Poskestren yang dikemas dalam program “Capacity Building Santri Husada” pada, September 2022 lalu.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pengembangan Poskestren yang di inisiasi oleh UMS di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta.

Ketua Tim pengabdian UMS, Mutalazimah, menyampaikan, kegiatan itu digelar memiliki komitmen penuh dengan menghadirkan para narasumber dan materi spesifik terkait PPGD.

Digelar Hybrid, ISETH 8TH UMS Diikuti Partisipan dari 16 Negara

“Gelaran pertama capacity building ini yang di ikuti oleh 32 peserta santri husada putra dan putri ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Poskestren MBS Yogyakarta,” papar Mutalazimah dalam keterangan tertulisnya pada, Minggu (11/12/2022).

Menurutnya, kegiatan kali ini di fokuskan pada peningkatan kapasitas santri husada dalam bidang penanggulangan penderita gawat darurat (PPGD).

Selain itu, merupakan hasil kerjasama UMS dan PPM MBS Yogyakarta yang telah berkomitmen untuk terus mengembangkan Poskestren baik dari pengelolaannya maupun dari pelayanannya.

Masuk Tahun ke-8, ISETH UMS Hadirkan 11 Kegiatan Secara Hibryd

“Pelatihan PPGD merupakan bagian dari upaya peningkatan pelayanan melalui peningkatan kualitas santri husada sebagai kader pelayanan Poskestren,” tambahnya.

Mutalazimah juga menyampaikan materi meliputi dasar-dasar pertolongan pertama pada kecelakaan; luka dan perdarahan; bantuan dasar hidup; cidera otot, tulang, dan sendi; penanganan syok, pingsan; serta penanganan keracunan dan luka bakar.

Ia berharap, para santri husada yang terlatih mengenai kegawat daruratan ini dapat menjadi pendukung pelayanan kesehatan pada warga pesantren lainnya baik yang periksa ke Poskestren maupun yang dalam kondisi kedaruratan lainnya.

Munas Pertama Forum Institusi Layanan Bahasa (FILBA) Digelar di UMS

Dengan demikian semakin banyak santri husada yang meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam menangani kondisi gawat darurat, semakin dapat bermanfaat membantu sesama warga pesantren untuk hidup lebih sehat, sehingga bisa beribadah lebih optimal.

Hadir dalam kegiatan itu, Okti Sri Purwanti dari tim pengabdian UMS, juga narasumber dari RSUP Sardjito yakni, Darsih. Selain itu dari UNISA Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, masing-masing Edy Suprayitno, dan Al Afik. (Sapto)

Berita Lainnya

Berita Terkini