Saat TV Analog Game Over, Warga Sukoharjo Rela Jejali Toko Elektronik Berburu STB

Warga rela mengantri berburu STB pada sejumlah toko elektronik pasca siaran TV analog benar-benar diketahui menghilang

3 Desember 2022, 20:17 WIB

JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Pemerintah resmi menghentikan siaran TV analog melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Masyarakat diminta beralih ke TV digital dengan alat konversi siaran berupa Set Top Box (STB).

Di wilayah Solo Raya, tepatnya di Kabupaten Sukoharjo, warga rela mengantri berburu STB pada sejumlah toko elektronik pasca siaran TV analog benar-benar diketahui menghilang pada, Sabtu (3/12/2022).

Seperti terpantau di sebuah toko elektronik penjual STB di Jalan Jenderal Sudirman, Sukoharjo Kota, warga rela berburu membeli STB tersebut dengan kisaran harga Rp 300 ribu.

Antisipasi Rusuh Pilkades, Polres Sukoharjo Gelar Simulasi Pengamanan

Seorang ibu rumah tangga, warga Kecamatan Nguter, Sunarti (50), mengaku datang jauh dari tempat tinggalnya hanya untuk bisa membeli STB, yang disebutnya mahal.

“Mahal, saya tadi membeli dengan harga Rp295 ribu. Tapi mau bagaimana lagi, karena menonton tv sudah menjadi satu-satunya hiburan di rumah. Apalagi anak-anak kalau ada tv kan betah di rumah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, selain harga yang mulai melonjak, barangnya juga sudah mulai langka di pasaran. Namun begitu, meskipun harus sabar mengantri, akhirnya Sunarti bisa membeli STB.

Rambah Eksportir Produk Asuransi Ekspor, LPEI Siap Beri Perlindungan

Selain Sunarti, ada warga Sukoharjo lainnya, yaitu Yanto (54). Ia menerima keputusan pemerintah mengalihkan TV analog ke TV digital, namun pria yang mengaku berpenghasilan pas-pasan ini menyesalkan pembagian STB gratis dari pemerintah tidak merata.

“Sebenarnya ini menyulitkan masyarakat, apalagi saya mendapat informasi ada pembagian STB gratis, tapi pembagiannya tidak merata. Saya terpaksa harus beli, sebab di rumah tidak bisa menonton televisi,” ungkapnya.

Sementara, sang pemilik toko elektronik, Purwanto, mengaku, mengalami lonjakan penjualan STB pasca siaran TV analog tidak dapat lagi dinikmati oleh masyarakat.

Dibalik Sukses Mason Chocolate Tembus Pasar Eropa, Ada Peran Masyarakat Lokal Bali

“Untuk hari ini (Sabtu-Red), meledak penjualannya. Ini mungkin karena TV analog sudah diputus tadi malam. Penjualan hari ini meningkat sekira 300%. Hari ini sudah ada sekira 100 orang lebih pembeli STB di toko kami,” sebutnya.

Atas lonjakan penjualan itu, ia mengaku harga jual STB juga mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni di angka 20%. Untuk harga STB, Purwanto menyebut bervariasi, terendah Rp235 ribu, tertinggi Rp 295 ribu.(Sapto)

Berita Lainnya