Prioritaskan Perbaikan Sekolah Pasca Gempa Bumi, Pemkab Cianjur Terkendala Dana

Hingga saat ini melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur masih menginventarisir jumlah sekolah yang mengalami kerusakan

23 November 2022, 18:30 WIB

JURNAL HARIANKOTA, CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat (Jabar) memprioritaskan dana biaya tak terduga (BTT) untuk memperbaiki, atau membangun sejumlah sekolah yang rusak akibat gempa bumi.

Hal tersebut disampaikan Bupati Cianjur, Herman Suherman, dimana hingga saat ini melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur masih menginventarisir jumlah sekolah yang mengalami kerusakan.

Dikutip dari InfoPublik, Rabu (23/11/2022), saat ini menurut Bupati, yang baru terpantau rusak parah adalah SMP Negeri 1 Cugenang. Bangunannya roboh rata dengan tanah.

Pastikan Warga Dapat Bantuan Maksimal, Kapolri Cek Lokasi Gempa di Cianjur

“Kami tidak ingin di mana terjadi bencana alam, warga Cianjur stagnan tak bisa bersekolah,” kata Herman, melalui keterangan tertulisnya, pada Selasa (22/11/2022).

Herman menegaskan, pihaknya saat ini hanya memiliki Rp5 miliar dana BTT. Pasalnya, dana BTT itu sebagian sudah terpakai untuk menangani bencana alam di Kecamatan Cidaun.

“Kami baru saja menyelesaikan bencana alam di Kecamatan Cidaun, yang terjadi banjir di sungai, sehingga BTT kami banyak tersedot ke Kecamatan Cidaun,” kata Herman.

Gempa Cianjur Sebabkan 56 Orang Meninggal, Polri Kerahkan Bantuan Pasukan

Sedangkan untuk perbaikan rumah rusak, lanjut Herman, bakal ditangani oleh anggaran di level pemerintahan yang lebih atas. Menurutnya, ada dana sekitar Rp20 miliar untuk perbaikan rumah rusak berat, sedang, dan ringan.

Atas nama Pemkab Cianjur, Herman mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak mulai dari Presiden Joko Widodo, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga para relawan yang sudah bekerja membantu penanggulangan bencana di Cianjur.

Berdasarkan data, hingga saat ini akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi pada Senin, (21/11/2022) lalu, tercatat 268 korban telah meninggal dunia.***

Berita Lainnya

Berita Terkini