JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Kepolisian Resor Malang terus berkomitmen memberi pelayanan medis hingga trauma healing kepada korban serta keluarga korban Tragedi Kanjuruhan hingga pulih total.
Kali ini Tim Trauma Healing Polres Malang memberikan pendampingan untuk proses trauma healing bagi keluarga korban almarhum Ahmad Dhani di Jalan Sidomoro, Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (12/1/2023).
Ahmad Dani merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Rohadi (54) Siti Sofiah (50) yang turut menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Polisi Dampingi Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan, Periksa ke Dokter Spesialis Ortopedi
Kasihumas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik mengatakan, siang itu Tim Trauma Healing menemui Siti Sofiah yang mengaku masih sering teringat almarhum anaknya jika melihat atau mendengar berita tentang sepak bola.
“Ibu korban terkadang mengalami kesulitan tidur dan terbayang-bayang jika mendengar berita tentang stadion Kanjuruhan,” ucap Taufik saat ditemui di Polres Malang, Kamis (12/1).
Kasihumas menambahkan, tim dari kepolisian kemudian memberikan terapi dan pendekatan psikologis guna mengurangi beban yang dirasakan selama ini. Penanganan dampak psikologis terhadap keluarga korban ditempuh dengan cara memberikan dukungan psikososial trauma.
Pemulihan Korban Tragedi Kanjuruhan, Polisi Bawa Aremanita Kalipare ke RSUD Malang
“Tim mengajak untuk melepaskan diri dari kungkungan rasa takut jika ingatan akan peristiwa tersebut muncul,” ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, tim trauma healing juga memberikan bantuan tali asih kepada keluarga korban.
Lebih lanjut Taufik menjelaskan, pemulihan dan kesembuhan para korban tragedi Kanjuruhan, baik yang luka berat, luka ringan, maupun trauma, menjadi atensi pihaknya.
Pemantauan kondisi terkini terhadap seluruh korban terus dilakukan dengan melakukan sambang dialogis di tempat tinggal korban maupun mengantar ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.
“Tim akan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi korban yang membutuhkan pendampingan,” pungkas Taufik. (ARM)