JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Puluhan petani di Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, memprotes aktivitas sejumlah industri rumahan produsen alkohol dan printing kain yang membuang limbahnya ke aliran irigasi.
Limbah industri rumahan diantaranya mengandung etanol itu, setidaknya dilaporkan telah berdampak buruk terhadap sekira 30 hektar tanaman padi yang ditanam petani desa setempat.
Hal itu mengemuka saat Forkompincam Polokarto merespon dengan mengumpulkan perajin alkohol, perusahaan printing dan petani untuk mencari solusi persoalan. Pertemuan digelar di Balai Desa Bugel, Polokarto, Selasa (28/2/2023).
Bupati Sukoharjo Launching 3 Proyek Pembangunan Strategis, Total Anggaran Rp 71 Miliar
Ketua Gabungan Petani Pemakai Air Kabupaten Sukoharjo Jigong Sarjanto dalam forum itu menyampaikan, bahwa sebenarnya permasalahan pencemaran irigasi sudah berlangsung lama. Namun tak juga ada titik penyelesaiannya.
“Ini terjadi sudah belasan tahun lalu. Masalah ini bukan baru kemarin perajin ciu buang limbah, lalu hari ini petani protes ada limbah. Tapi, terjadi sudah 10 sampai 15 tahun lalu,” ungkapnya.
Jigong yang juga menjabat Kepala Desa (Kades) Pranan itu, mengungkap kekesalannya lantaran sudah sering kali ada pertemuan untuk menyelesaikan persoalan, namun realisasinya nihil.
Pelantikan Pengurus DPD MUKI Sukoharjo, Bupati Ingatkan Pentingnya Jaga Kekompakan
“Sudah dilakukan pertemuan berulang kali, tanda tangan kesepakatan bersama. Lalu terjadi lagi (pembuangan limbah ke saluran irigasi),” kata Jigong yang memiliki sawah ikut terdampak limbah etanol.
Menurutnya, yang perlu digaris bawahi adalah kesadaran bersama menjaga lingkungan hidup. Ditegaskan, bahwa saluran irigasi adalah saluran yang diperuntukan bagi petani untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman padi dan hasil pertanian lain.
“Saluran irigasi ya untuk pertanian, tidak diperuntukan bagi pembuangan limbah,” ujarnya.
Puluhan Rumah Warga Sukoharjo Terendam Banjir, Penyebabnya Hujan Deras dan Tanggul Jebol