Peringati Hari Guru, FKIP UMM Nyanyikan Hymne Guru Berjamaah

FKIP UMM memberikan apresiasi serta aksi kepada guru-guru se-Indonesia melalui pembacaan puisi, diskusi dan menyanyikan hymne guru

25 November 2022, 14:54 WIB

JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Dalam rangka memperingati Hari Guru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan apresiasi serta aksi kepada guru-guru se-Indonesia melalui pembacaan puisi, diskusi dan menyanyikan hymne guru.

Adapun agenda yang dilaksanakan pada 25 November 2022 ini diikuti oleh dosen, karyawan, hingga mahasiswa Kampus Putih yang turut datang dan memeriahkan.

Dekan FKIP UMM, Dr. Trisakti Handayani, MM. mengatakan, pendidikan merupakan faktor penting untuk membangun sebuah negara. Salah satunya dalam membentuk generasi penerus yang bertanggungjawab dan mampu mengatasi tantangan masa depan.

Baru Diresmikan, Marching Band UMM Ramaikan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Stadion Manahan Solo

“Nelson Mandela pernah menegaskan bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia,” katanya.

Trisakti, sapaan akrabnya melanjutkan, peningkatan pendidikan harus selalu dilakukan. Hal itu dikarenakan zaman yang terus maju dan berubah sehingga sumber daya manusia unggul harus terus dilahirkan sesuai dengan zaman.

Ia juga menilai bahwa guru berperan penting dalam pendidikan. Mereka mendidik, mengarahkan, dan memberikan contoh ternaik bagi anak didiknya.

Sky Show UMM Meriahkan Pembukaan Muktamar Muhammadiyah 48

Pun dengan upaya memerikan inspirasi agar anak bangsa mampu bermimpi tinggi dan menggapainya di masa depan nanti. Guru juga berjasa membentuk karakter generasi penerus bangsa dan melahirkan pemimpin terbaik untuk Indonesia.

“Maka dalam kesempatan ini FKIP UMM berterimakasih kepada seluruh guru yang sudah mewakafkan hidupnya demi mewujudkan pendidikan terbaik. Kami juga akan selalu memotivasi guru dan calon guru untuk terus berjuang di bidang pendidikan untuk mewujudka Indonesia yang lebih baik,” tegasnya.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UMM, M. Nurudin. Menurutnya, FKIP tidak menuntut mahasiswanya untuk menjadi seorang guru tapi menjadi seorang pendidik.

UMM Pamerkan Robot hingga Metaverse di MITE Muktamar Muhammadiyah

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi agent of change di tengah masyarakat. Tidak perlu muluk-muluk, bisa dimulai di lingkungan yang kecil.

Ia melanjutkan, guru merupakan pelita yang menerangi. Sementara mahasiswa adalah bahan bakar bagi guru untuk terus maju. Maka, mahasiswa harus membantu guru dalam mendidik anak bangsa. Memberikan inovasi baru maupun model pengajaran yang lebih fresh.

“Dalam peringatan Hari Guru ini kami tidak hanya melangsungkan kegiatan seremonial saja. Tapi juga mengadakan diskusi untuk membahas keresahan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh guru. Utamanya mereka pendidik-pendidik anak bangsa,” pungkasnya. (ARM)

Berita Lainnya

Berita Terkini