Pengamat Sospol Kritisi Lowongan Kerja Mandarin Interpreter Kereta Cepat Bandung-Jakarta,

Lowongan Mandarin Interpreter untuk lulusan S1 di Departemen Operation and Maintenance dibuka sampai akhir Maret 2023 dengan sistem kontrak

27 Maret 2023, 15:28 WIB

JURNAL HARIANKOTA, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah membuka lowongan kerja untuk para lulusan S1 yang mahir berbahasa Mandarin mengisi posisi sebagai Mandarin Interpreter.

Menurut pengamat sosial politik Heru Cipto Nugroho atau Heru CN, lowongan kerja yang dibuka sampai dengan 31 Maret 2023 itu, seakan kembali membuktikan bahwa PT KCIC sejak awal tidak siap menggarap proyek KA cepat.

Heru yakin dalam perjalanan operasionalnya kedepan akan bermunculan kendala-kendala baru yang ujungnya sangat berpotensi merugikan negara dan masyarakat, dalam hal ini para pengguna kereta cepat itu sendiri.

Pengamat CNI Desak Aparat Penegak Hukum Usut Dugaan TPPU Rp300 T di Kemenkeu

“Proyek ini sudah dipersiapkan sejak 2015 silam. Dengan begitu panjangnya waktu, mestinya segala hal petunjuk teknis operasional sudah bisa dialih bahasakan dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia, atau setidaknya bahasa Inggris,” kata Heru.

Pembukaan lowongan kerja dengan syarat harus bisa bahasa Mandarin untuk perusahaan transportasi umum nasional yang jelas-jelas didalamnya turut disertakan modal negara itu, dalam pandangan Heru, telah melukai arti sebuah rasa nasionalisme.

“Masak kalah sama produk ponsel buatan China, di dalamnya ada buku manual cara mengoperasionalkannya dengan pilihan beberapa bahasa. Termasuk juga ada pilihan bahasa Indonesia di dalamnya,” imbuhnya.

Pengamat Kritisi Putusan PN Jakpus Soal Tunda Pemilu, Merusak Pilar Demokrasi

Heru menegaskan, terkait kereta cepat Bandung- Jakarta itu, pemerintah sebagai perpanjangan tangan rakyat selaku pemilik kuasa harus tegas meminta KCIC agar seluruh petunjuk teknis operasional kereta cepat dibuat dalam bahasa Indonesia.

“Ya paling tidak bahasa Inggris yang sudah jelas bahasa internasional. Tahun 2016, pemerintah melalui Kemenhub pernah menolak dokumen dari KCIC selaku pengembang kereta cepat karena berbahasa China. Sekarang harus ditegaskan lagi, bahwa ini di Indonesia bukan di China,” ujarnya.

Ditambahkan Heru, sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), manajemen PT KCIC harus sadar bahwa investasi yang ditanamkan dalam proyek itu sangatlah besar sehingga harus bisa memperhitungkan berapa lama akan balik modal.

Rakornas Sukses, Pengamat Sospol: PAN Berpeluang Rebut Kursi Cawapres 2024

Berita Lainnya

Berita Terkini