Pegiat Sosial Diah Warih Anjari Tanggapi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Harus Ada Investigasi Menyeluruh

Investigasi harus profesional dipegang lembaga dan orang-orang yang berkompeten

3 Oktober 2022, 18:31 WIB

JURNAL HARIANKOTA – Tragedi kemanusiaan yang merenggut ratusan nyawa dan korban luka di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam lalu menjadi perhatian dunia.

Peristiwa itu tak hanya mencoreng dunia persepakbolaan tanah air, tetap juga menampar muka berbagai pihak termasuk wajah pemimpin negeri ini.

Pegiat sosial Diah Warih Anjari menyebutkan, data korban tragedi Kanjuruhan berdasarkan rilis yang didapat dari BPBD Jatim yakni, tewas 174 dan luka berat 11 orang, serta 298 orang luka ringan. Sedangkan data terakhir yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy, tewas 125, luka ringan 302, luka berat 21.

Sampaikan Bela Sungkawa, Kapolri Takziah ke Rumah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

Atas kejadian memilukan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung mengeluarkan instruksi kepada aparat kepolisian agar peristiwa itu diselidiki (investigasi) dan diungkap secara terbuka.

Dimana unsur-unsur pelanggaran prosedur di lapangan, kelalaian dalam tugas, atau kelalaian dalam mempersiapkan sebuah perhelatan besar harus diungkap dan dicari biang masalahnya.

“Investigasi atas peristiwa ini seperti yang disampaikan Presiden Jokowi harus dibuka secara terang benderang karena ditunggu berbagai pihak, terutama keluarga korban,” kata Diah dalam keterangan tertulisnya, pada Senin (3/10/2022).

Tragedi Stadion Kanjuruhan Jadi Sorotan Dunia, MU dan Arsenal Hingga Mesut Ozil Sampaikan Duka Cita

Bila perlu, lanjut perempuan yang akrab dengan sapaan Diwa ini, prosedur penyelidikan yang mengarah kepada pelanggaran HAM dilakukan, mengingat di lapangan ada indikasi dan dugaan mengarah ke arah itu.

Tokoh perempuan yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Diwa Foundation ini menyampaikan, peristiwa semacam ini semestinya tidak terjadi, seandainya pihak-pihak penyelenggara bekerja secara profesional dengan komunikasi dan koordinasi yang baik.

Namun seperti perumpamaan lanjut dia, nasi sudah menjadi bubur, nyawa ratusan orang sudah melayang sia-sia, korban luka sedang berjuang menyelamatkan nyawanya.

Presiden Jokowi Berduka atas Tragedi Maut Stadion Kanjuruhan, Stop Liga 1 Sementara

“Kejadian itulah yang membuat telinga petinggi negeri ini memerah. Harus ada yang bertanggung jawab atas peristiwa ini dan diseret ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan ‘kelalaian’ hingga menyebabkan korban jiwa meninggal, luka-luka dan kerusakan-kerusakan,” tegasnya.

Menurutnya, investigasi harus profesional dipegang lembaga dan orang-orang yang berkompeten. Ia menekankan, jangan sia-siakan ratusan nyawa yang melayang akibat tragedi itu.

“Peristiwa ini harus menjadi peringatan terakhir, bahwasanya nyawa lebih utama dari segala-galanya. Setiap kegiatan apapun, apakah itu hiburan, seni pertunjukan, pariwisata, olahraga yang digelar akbar agar mengedepankan unsur keamanan dan kenyamanan berbagai pihak,” ujarnya.

Banyak Suporter Tewas, Arema FC Terancam Dilarang Jadi Tuan Rumah Sepanjang Musim Ini

Ia menegaskan, tingkat keamanan dan kenyamanan bagi suporter, aparat keamanan, pemain dan lain-lain dalam sebuah pertandingan sepakbola itu menjadi prioritas utama.

“Buat apa menggelar event besar, spektakuler, apalagi mendunia bila mengesampingkan unsur keselamatan keamanan dan nyawa yang harus dipertaruhkan,” tandas pengusaha cantik asli Solo ini.***

Berita Lainnya

Berita Terkini