JURNAL HARIANKOTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank giat memberikan pelatihan dan pendampingan melalui Marketing Handholding Program (Business Matching, Marketplace Global dan Pameran) kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor.
Kegiatan berbasis digital ini bertujuan agar para pelaku UMKM berorientasi ekspor mampu bertransformasi ke metode pemasaran digital melalui marketplace sehingga dapat membuka akses pasar sebagai salah satu upaya dalam pemulihan ekonomi dunia.
Tujuan itu selaras dengan tema besar G20 yang saat ini sedang berlangsung yaitu “Recover Together, Recover Stronger”. Mengajak seluruh warga dunia bekerja sama memulihkan bumi dari pandemi serta membangun dunia secara berkelanjutan. Dari Recover Together, Recover Stronger menjadi “Dari Indonesia, Dunia Pulih Bersama”.
Dorong UMKM Menembus Ekspor, LPEI Turut Andil Tingkatkan Pengetahuan Masyarakat
Dalam mendukung target tersebut, jalur keuangan juga berkomitmen untuk mencapai target deliverables dalam 6 agenda prioritas, diantaranya adalah inklusi keuangan melalui digitalisasi dalam mendukung UMKM, perempuan, dan generasi muda.
Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, salah satu mandat yang diberikan pemerintah kepada LPEI adalah program jasa konsultasi dengan target terciptanya eksportir baru.
Sebagai bukti nyata, hingga Oktober 2022 sebanyak 3.000 pelaku UMKM berorientasi ekspor telah mengikuti pelatihan dari berbagai sektor usaha dan wilayah di Indonesia.
Kisah Nita Rocimah dan Yuan R Sang, Didukung LPEI Bawa Teh Bunga Indonesia Menuju Pasar Global
“Sejak program ini diadakan di tahun 2015 terlihat begitu tinggi antusias pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan kami,” katanya melalui keterangan tertulis kepada awak media pada, Kamis (10/11/2022).
Negara hadir melalui LPEI sebagai Special Mission Vehicle-nya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang memberikan edukasi, pendampingan kepada para pelaku UMKM Indonesia agar bisa naik kelas.
“Juga membangun fondasi ekonomi kerakyatan yang berbasis ekspor, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, selain meningkatkan daya saing produk buatan Indonesia di pasar global,” ujar Riyani.
2 Tahun Vakum, Perajin Rotan Sukoharjo Siap Gelar Gerebeg Penjalin