Literasi Digital Masyarakat Harus Ditingkatkan di Era Internet

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama dengan Google News Initiative menyelenggarakan pelatihan digital di Kota Malang

27 November 2022, 15:09 WIB

JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Tingginya sebaran informasi di era internet mengakibatkan orang semakin sering menerima pesan. Kemudahan dan kecepatan informasi ini tidak diimbangi dengan literasi digital yang baik di Indonesia.

Penelitian Katadata Insight Centre dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika tentang index digital Indonesia 2021 menyebutkan, Indonesia berada di level sedang dengan niai 3,49 dari nilai maksimum 5,00.

Dalam upaya meningkatkan literasi digital yang lebih baik, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama dengan Google News Initiative menyelenggarakan pelatihan digital di Kota Malang. Ketua AJI Malang, M Zainuddin menyatakan, pelatihan tersebut diikuti oleh para dosen dan jurnalis.

Beredar Draft Pemberian Kuasa Potong Gaji Gerakan Beli Beras Sukoharjo Dilingkungan ASN Guru, Ada Bau Bisnis Terselubung

“Agenda AJI Indonesia ini di selenggarakan di 10 kota, termasuk Kota Malang. Usai pelatihan, kami berharap para dosen dan jurnalis dapat lebih kritis menangkap informasi yang ia dapat,” ujarnya, Sabtu (26/11/2022).

Dipaparkan lebih jauh oleh Zainuddin, karakteristik netizen telah berubah di era internet saat ini. Warga yang awalnya pasif menerima informasi, berubah menjadi produsen informasi. Banyak sekali kasus video viral yang diunggah oleh warga. Bahkan banyak dari video tersebut menjadi sumber berita.

“Sehingga di era modern ini, masyarakat harus cerdas memilih media untuk rujukan informasi,” ujarnya.

Pertemuan di Malaysia, LPEI dan Exim Bank se-Asia Bahas Ketahanan Ekonomi Pasca Pandemi

Menurut Zainuddin, edukasi tentang cek fakta dan literasi digital menjadi salah satu solusi untuk mematahkan arus informasi bohon ke publik. Para dosen dan jurnalis didorong mampu berpikir kritis dan cakap menggunakan media sosial.

“Penelitian We Are Social Hootsuite mencatat, ada 204,7 juta pengguna internet di Indonesia. Dari jumlah itu, 191,4 juta di antaranya merupakan pengguna media sosial aktif. Kabar bohong atau hoaks kerap berkelindan di media sosial,” katanya.

Ridho Abdullah Akbar, seorang jurnalis media online mengungkapkan hadirnya media sosial berdampak positif sekaligus negatif bagi pekerjaannya. Dilihat dari sisi positif, dirinya mengaku lebih mudah mencari informasi peristiwa. Sedangkan sisi negatifnya, ia mengaku cukup sulit untuk memverifikasi kebenaran atas informasi yang beredar.

Dibalik Sukses Mason Chocolate Tembus Pasar Eropa, Ada Peran Masyarakat Lokal Bali

Berita Lainnya

Berita Terkini