Menurutnya, yang tidak kalah penting adalah berkompetisi dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), dengan potensi kebhinekaan yang harus dipegang teguh, bukan malah menjadi alat untuk memecah belah.
“Kita harus punya rancang bangun kemajuan, agar kita punya akselerasi mengejar bangsa yang sudah maju,” ujarnya. Umat Islam di bulan Ramdhan ini, diajak Haedar bermuhasabah guna melakukan koreksi ke dalam, apa kekurangannya dalam keagamaan.
“Agar agama menjadi rahmatan lil ‘alamin. Sehingga kalau ada problem, bisa kita selesaikan bersama. Umat Islam yang mayoritas ini harus lebih baik dari berbagai aspek sehingga menjadi kekuataan untuk memajukan bangsa,” tuturnya.
Gema Kampus Ramadhan Kembali Berkumandang di UMS, Dibuka oleh Rektor
“Bahwa elemen bangsa, khususnya punya sejarah dari pendiri bangsa mari kita satukan energi kolektif kita. Untuk memandu bangsa dan memandu umat agar membawa Indonesia unggul dan berkemajuan,” imbuhnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yang juga hadir ditengah ribuan kader Muhammadiyah dalam acara itu, turut mengucapkan selamat kepada PWA dan PWM Jateng yang dikukuhkan.
“Bagi saya Muhammadiyah akan selalu membantu untuk mengatasi persoalan keumatan kebangsaan, dan kemanusiaan. Saya sangat mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah, salah satunya dalam membangun sekolah dan rumah sakit yang berada di Papua,” ungkap Ganjar.
Membanggakan, Kali Pertama Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Miliki Profesor Ahli Gizi
Ganjar juga berharap, sinergisitas antara Pemprov Jateng dan Muhammadiyah bisa terus terjalin dengan baik. Di sela-sela kegiatan tersebut, juga dilakukan penandatangan prasasti empat gedung baru milik UMS oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah di saksikan Gubernur Jateng. (Sapto)