Kekeringan Melanda Sukoharjo, Debit Sumur Dalam Pamsimas Mengecil, BPBD Mulai Droping Air Bersih

BPBD Sukoharjo telah menyiapkan sebanyak 200 tangki air bersih untuk kebutuhan warga di wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan

3 Agustus 2022, 19:27 WIB

JURNAL HARIANKOTA – Sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo khususnya di daerah Kecamatan Bulu, mulai dilanda kekeringan. Warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, sedikitnya 60 KK di Dukuh Tugusari, Desa Kamal, kekurangan air bersih lantaran mengecilnya debit air sumur dari Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).

Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, perkiraan cuaca dari BMKG Agustus ini merupakan puncak musim kemarau. Dari kondisi itu, BPBD telah melakukan droping bantuan air bersih untuk satu RT di Desa Kamal.

Abaikan Izin, Proyek Pengurugan Tanah di Desa Pondok Dihentikan Satpol PP Sukoharjo

“Sudah ada droping air bersih 2 tangki, per tangki 4.000 liter, di Dukuh Tugusari RT 01 RW 07 Desa Kamal, Selasa (2/8/2022) kemarin,” kata Sri Maryanto, saat dikonfirmasi, Rabu (3/8/2022).

Lebih lanjut dikatakan Sri Maryanto, warga di Dukuh Tugusari RT 1 RW 7 tersebut berjumlah 60 KK dengan jumlah jiwa sekitar 245 orang. Diperkirakan 8000 liter air itu hanya cukup untuk kebutuhan tiga hari.

“Nanti tiga hari sekali kami akan droping 8.000 liter air bersih,” jelasnya.

Menurutnya, setidaknya sudah ada 3 kecamatan rawan kekurangan air bersih saat kemarau tahun ini. Masing-masing, Kecamatan Tawangsari, Bulu dan Weru.

Punya Saran dan Pendapat untuk AMDAL Revitalisasi Taman Balekambang Solo 2022, Sampaikan di Alamat Ini

“Untuk wilayah potensi kekeringan sudah kami petakan lewat kajian risiko bencana kekeringan. Potensi kekeringan di Sukoharjo selatan yakni Weru, Bulu dan Tawangsari,” ungkapnya.

Menghadapi kemarau tahun ini, BPBD Sukoharjo telah menyiapkan sebanyak 200 tangki air bersih untuk kebutuhan warga di wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan. Droping air bersih sejak 2019 lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak adanya sumur dalam Pamsimas.

“Droping air bersih dari 2019 – 2021 jumlah droping air ada penurunan. Pada 2019 sekira 1.450 tangki. Lalu, 2020 – 2021 masing-masing sekitar 450 tangki,” paparnya.

Sosialisasi Cagar Budaya Pasca Perusakan ODCB di Kartasura, Disdikbud Sukoharjo Dinilai Lambat Bertindak

Kekeringan atau kekurangan air bersih sudah banyak yang teratasi oleh Pamsimas, salah satunya seperti di Dukuh Watulumbung, Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari.

“Memang setiap desa sudah ada Pamsimas, namun kalau musim kemaraunya panjang, pasokan tidak mencukupi kebutuhan air bersih warga,” pungkasnya.(Sapto)

Berita Lainnya

Berita Terkini