Inflasi Kota Malang Menempati Urutan Ke-3 Tertinggi di Jawa Timur Setelah Jember dan Surabaya

Inflasi Kota Malang tercatat sebesar 6,45% (yoy), lebih rendah dari inflasi Provinsi Jawa Timur

3 Januari 2023, 14:17 WIB

JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 0,58% (mtm).

Dengan demikian, selama tahun 2022 inflasi Kota Malang tercatat sebesar 6,45% (yoy), lebih rendah dari inflasi Provinsi Jawa Timur yang sebesar 6,52% (yoy), namun lebih tinggi dari Nasional yang tercatat sebesar 5,51% (yoy).

Secara spasial, inflasi kota Malang menempati urutan ke-3 tertinggi di Jawa Timur setelah Jember dan Surabaya.

Optimisme Konsumen Bank Indonesia di Kota Malang Meningkat di Akhir Tahun 2022

Inflasi periode Desember 2022 didorong oleh kenaikan harga yang terjadi di berbagai kelompok pengeluaran dengan andil terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,45% (mtm), kelompok transportasi sebesar 0,06% (mtm) dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,05% (mtm).

Berdasarkan komoditasnya, inflasi didorong oleh kenaikan harga beras dengan andil 0,06% (mtm), telur ayam ras 0,06% (mtm), tomat 0,05% (mtm), cabai rawit 0,04% (mtm) dan emas perhiasan 0,04% (mtm).

Kenaikan harga beras terjadi baik di tingkat penggilingan maupun tingkat konsumen seiring menipisnya pasokan beras yang tercermin dari semakin menipisnya Cadangan Beras Pemerintah (CBP), serta menurunnya luas panen dan produksi.

UU PPSK Disahkan, LPEI: Bukti Dukungan Pemerintah dan DPR bagi Peningkatan Ekspor

Kenaikan harga telur ayam ras dipicu oleh kenaikan biaya produksi akibat dampak penguatan dolar AS yang meningkatkan biaya bahan baku produksi pakan ternak di tengah meningkatnya konsumsi selama momen Nataru.

Lebih lanjut, pencairan program bantuan sosial sembako yang dirapel selama tiga bulan periode Oktober-Desember turut mengakselerasi harga telur ayam ras.

Kenaikan harga tomat dan cabai rawit terjadi seiring menipisnya pasokan akibat berkurangnya hasil panen di tengah curah hujan yang tinggi.

Berkat Program Desa Devisa LPEI, Kopi Robusta Tembus Pasar Ekspor ke Mesir

Berita Lainnya

Berita Terkini