IcoN-BEAT UMM Kaji Virus Newcastle hingga Pangan Fungsional

Virus penyakit Newcastle yang baru-baru ini muncul dan merugikan, virus ini menyerang hewan-hewan ternak seperti ayam

13 Desember 2022, 16:44 WIB

JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Bioenergi dan pertanian ramah lingkungan menjadi topik menarik yang banyak banyak dibahas. Salah satunya di International Conference on Bio-Energy and Environmentally Agricultural Technologies (IcoN-BEAT) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada akhir November lalu.

Tidak hanya menghadirkan pemateri ahli dari dalam negeri, ajang ini juga turut diramaikan oleh sederet peneliti andal dari berbagai universitas.

Adapun konferensi ini juga menjadi batu loncatan untuk bertukar informasi tentang ilmu-ilmu pertanian dan peternakan dari dalam maupun luar negeri. Maka, turut hadir ratusan peserta yang menyimak paparan dari awal hingga akhir. Apalagi ini adalah gelaran ketiga konferensi bergengsi tersebut.

Makanan Alternatif Diabetes hingga Alat Deteksi Tanah, UMM Kirim Empat Delegasi di PIMNAS 35

Salah satunya yang disampaikan Prof. Dr. Ir. Noor Harini, MS. dari UMM yang membahas tentang pangan fungsional. Menurutnya, pangan fungsional merupakan makanan yang menyediakan nutrisi dan energi.

Lebih dari itu juga dapat memodulasi satu atau lebih fungsi yang terarah dalam tubuh dengan meningkatkan respon fisiologis tertentu. Bahkan juga dapat mengurangi risiko penyakit.

“Banyak makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia, tapi sayang kurang bergizi dan tidak bisa menjaga kekebalan tubuh. Maka kita perlu memperbanyak memakan makanan yang fungsional seperti buah-buahan dan sayuran. Misalnya buah kiwi, apel, pir, pisang dan lainnya,” tegasnya.

UMM dan Kemlu RI Pecahkan Cara Implementasi Hasil G20

Pada kesempatan yang sama, Sawita Suwannarat, Ph.D. mengkaji tentang plasma dingin untuk mengontrol penyakit tular benih. Dijelaskan olehnya, plasma tersebut memiliki banyak manfaat, baik di aspek hasil ternak, benih, tanaman dan lainnya. Sawita, sapaan akrabnya, juga memberikan klasifikasi plasma serta komponennya.

“Plasma ini juga sangat bermanfaat untuk menjaga benih di penyimpanan. Utamanya dari benih yang berpenyakit sehingga tidak tertular. Kalau sampai tertular, benih tersebut tentu tidak akan maksimal pertumbuhannya,” katanya menjelaskan.

Plasma ini dapat bermanfaat untuk banyak bidang, seperti hasil ternak, benih, tanaman, dan masih banyak lagi. Sawita menjelaskan juga secara detail mengenai klasifikasi plasma dan komponennya, serta bagaimana rumus kimia dan pengaplikasiannya.

Dibuka Nadiem Makarim, Ratusan Mahasiswa Asing Meriahkan ISS UMM

Berita Lainnya