JURNAL HARIANKOTA, MALANG – Sebagian masyarakat ada yang tidak tahu bahwa 17 Mei merupakan tanggal diperingatinya Hari Buku Nasional. Peringatan ini juga menunjukkan bertapa pentingnya buku dalam perkembangan sebuah negara.
Hal itu ditegaskan oleh Direktur Riset Rumah Baca Cerdas (RBC) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faizin, M.Pd. Adapun hari buku berawal dari gagasan Abdul Malik Fadjar, menteri yang menjabat pada masa orde baru.
Peringatan yang ditetapkan pertama kali pada 17 Mei 2002 ini menjadi bentuk keprihatinan Malik Fadjar atas rendahnya minat baca dan literasi masyarakat Indonesia. Apalagi minat baca menjadi salah satu faktor untuk menambah pengetahuan dan perkembangan dunia.
Baksos UMM di Malang, Hadirkan Mobil Kaca hingga Edukasi Stunting
Lebih lanjut, Faizin menegaskan bahwa buku juga memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sayangnya, hadirnya modernisasi berdampak pada menurunnya minat baca.
Maka, perlu adanya kesadaran kolektif akan keterbukaan wawasan. Utamanya dalam upaya melahirkan penerus bangsa yang unggul. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh RBC UMM selama ini.
Faizin menjelaskan bahwa semangat Pak Malik dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat terus dikobarkan RBC melalui berbagai aktivitas. Misalnya dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan akses buku berkualitas.
Songsong Indonesia Emas 2045, Mendag RI Sebut CoE UMM Terobosan Apik
“Kami juga mengirimkan mobil perpustakaan keliling seperti Mobil Kamis Membaca (KaCa) dan Mobil Terbang setiap minggu. Sehingga mereka yang di daerah-daerah dan pelosok juga bisa mendapatkan akses bacaan yang bagus,” tambah pria yang juga Dosen Pendidikan Bahasa itu.
Di samping itu, RBC juga memiliki komunitas bernama Teman Baca yang memiliki ketertarikan dengan buku. Khususnya ribuan buku yang disediakan di gedung RBC UMM.
Teman Baca juga terus mengembangkan jaringannya dan mengajak masyarakat untuk datang ke lokasi. Menariknya, di RBC juga menyediakan café yang bisa didatangi. Sehingga pengunjung bisa menikmati kopi sembari membaca koleksi buku yang ada.
UMM Bangun C-Junction untuk Menunjang CoE
“Semoga berbagai aktivitas dan program yang kami lakukan sedikit banyak berpengaruh akan kualitas dan kuantitas minat baca di Indonesia, khususnya Malang. Saya juga mendorong anak-anak muda untuk mencintai buku dan mengaplikasikan apa yang sudah dibacanya. Anak muda adalah penerus bangsa, jika tidak mencintai buku dan isinya, bagaimana mereka bisa memimpin Indonesia di masa depan?” katanya mengakhiri. (ARM)