JURNAL HARIANKOTA – Kesetaraan gender merupakan salah satu fokus dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang dapat diwujudkan melalui kolaborasi untuk meningkatkan partisipasi efektif dan memberikan ruang kepada kaum perempuan sehingga mampu berkontribusi dalam berbagai sektor kehidupan terutama sektor ekonomi.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank berkolaborasi dengan beberapa asosiasi/organisasi perempuan seperti Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Pertiwi Indonesia, Sisternet by XL Axiata, Dharma Wanita Kementerian Keuangan RI, Sisterhood Kementerian Luar Negeri RI dan Dharma Wanita TNI menggelar webinar daring dengan tema “Perempuan dalam Kemerdekaan Berkreasi dan Berkarya di Kancah Global” pada, Selasa (30/08/2022).
Melalui rilisnya, Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan tindaklanjut dari Community Development for Women Empowerment yang diresmikan oleh Menteri Keuangan RI pada tanggal 20 Mei 2022, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
LAPAAN RI Datangi Kejari Sukoharjo, SE Program Gerakan ASN Membeli Beras Lokal Dicabut
“Dengan terselenggaranya webinar ini diharapkan dapat menambah wawasan para pelaku UMKM perempuan sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing produk guna menghasilkan produk yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Riyani.
Webinar bertujuan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk memberikan kesempatan yang setara dengan membuka akses pekerjaan dan pendampingan bagi para perempuan dan kaum difabel.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kuswisnuwardhani dalam sambutannya mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indonesia terus mengalami peningkatan dari 90,99 pada tahun 2018 menjadi 91,27 di tahun 2021.
IPG yang mendekati 100 itu secara jelas mengindikasikan bahwa semakin kecil kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan dibandingkan masa lalu dimana perempuan hanya menjalankan rutinitas domestik.
Saat ini kaum perempuan juga turut aktif di ruang publik, berkontribusi sesuai minat dan bakatnya.
“Melalui bantuan teknologi, perempuan pelaku usaha perlu melihat ekonomi dunia yang artinya mempunyai produk tidak hanya untuk Indonesia tapi harus mampu merebut pasar internasional,” tutur Putri.