Duh, Diduga Terpapar PMK, Kerbau Keraton Kasunanan Surakarta Keturunan Kyai Slamet Mati

Sebelum ditemukan mati, kondisi kerbau dalam keadaan lemas, dengan kuku, mulut banyak luka dan hidung berliur

22 Juli 2022, 16:40 WIB

JURNAL HARIANKOTA – Seekor kerbau betina milik Keraton Kasunanan Surakarta, keturunan Kyai Slamet bernama Apon, mati diduga terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pada Kamis (21/7/2022).

Kerbau yang selama ini berada di kandang sebelah barat di Alun-alun kidul itu diketahui mati sekira pukul 07.00 WIB, namun untuk prosesi penguburan baru dilaksanakan malam harinya.

Informasi yang didapat, sebelum ditemukan mati, kondisi kerbau dalam keadaan lemas, dengan kuku, mulut banyak luka dan hidung berliur. Hal itu dibenarkan oleh Wakil Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat saat dihubungi awak media.

Awal Bulan Suro Rawan Gesekan, Polres Sukoharjo Kumpulkan Pimpinan Perguruan Silat

“Ya memang (benar) mati, kerbau betina umur sekitar 20 tahun. Terindikasi PMK, sudah dicek dari dinas,” kata Dani Jum’at (22/7/2022).

Terkait penanganan pencegahan PMK terhadap kerbau keturunan Kyai Slamet, Dani menjelaskan, dua minggu sebelumnya sebenarnya sudah diantisipasi banyak hal.

“Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII sudah memerintahkan untuk datang ke kandang mahesa (kerbau-Red) mengecek dan menanyakan,” terangnya.

Liga 1 PSSI Kembali Bergulir, 600 Personil Polda DIY Siaga Amankan Pertandingan PSS Sleman vs PSM Makassar

Abdi dalem yang merawat kerbau tersebut juga koordinasi dengan dinas terkait dan dokter sudah datang mengecek. Terakhir pengecekan dilakukan seminggu lalu sebelum Apon mati.

“Semalam Sinuhun juga mengutus dokter independen untuk mengecek dan menemukan hal yang sama jika terindikasi PMK,” ungkapnya.

Upaya penanganan dengan melakukan tindakan pengobatan maupun tindakan preventif bagi kandang-kandang yang tidak terkena dan pengobatan bagi yang terkena langsung dilakukan.

“Ada tujuh kerbau yang terindikasi kena PMK, karena inkubasinya PMK cepat sekali. Diperkirakan dari tim dokter hewan yang diutus Sinuhun itu penularannya lewat manusia,” pungkasnya.(Sapto)

Berita Lainnya

Berita Terkini