Dongkrak Kapasitas Produksi, LPEI Fasilitasi Desa Devisa Klaster Udang di Situbondo

LPEI memberikan alat produksi berupa kincir air kepada petambak sebagai wujud pendampingan dari aspek produksi

7 Desember 2022, 21:32 WIB

JURNAL HARIANKOTA, JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus menguatkan komitmennya untuk mewujudkan ekosistem ekspor yang berkelanjutan sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan ekspor nasional.

Untuk mencapai tujuan tersebut, LPEI senantiasa melakukan berbagai upaya melalui program-programnya, salah satunya dengan meresmikan Desa Devisa Klaster Udang di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim) pada, 15 Juli 2022 lalu.

Melalui keterangan pers kepada awak media, Rabu (7/12/2022), dijelaskan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu wilayah penghasil udang di Jatim yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan ekspor terutama untuk udang Vaname.

Sasar Generasi Muda, LPEI Bekali Edukasi Ekspor di MOFEST 2022

Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) yang tergabung di dalamnya kurang lebih 20 petambak udang tersebar di 4 kecamatan dan 6 desa di Kabupaten Situbondo.

Sebagai tindak lanjut dari komitmennya, LPEI memberikan alat produksi berupa kincir air kepada petambak sebagai wujud pendampingan dari aspek produksi dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi Desa Devisa Klaster Udang.

Adapun alat produksi yang diberikan LPEI berjumlah 10 unit dengan penerima manfaat sebanyak 80 petambak.

Rambah Eksportir Produk Asuransi Ekspor, LPEI Siap Beri Perlindungan

Kegiatan ini dihadiri secara fisik oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo beserta perwakilan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Multi Fishes Bahari dan Alkautsar Bugeman Makmur.

“Kincir air yang diberikan berfungsi untuk meningkatkan kapasitas produksi petambak dengan mengurangi potensi gagal panen udang karena jika satu kincir air rusak akan terdapat kincir air lainnya sebagai back-up, sehingga sirkulasi oksigen dalam tambak masih terjaga,” jelas Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Gerald Grisanto.

Ia melanjutkan, dengan pemberian kincir air, Survival Rate (SR) udang dapat meningkat menjadi 80-90% dari sebelumnya di kisaran 70-80%.

LPEI Jalin Kerja Sama dengan KJRI Guangzhou, Buka Akses Pasar Global

Berita Lainnya

Berita Terkini