JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah pemukiman warga di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dilanda banjir.
Dibeberapa wilayah, terutama yang berada pinggir Bengawan Solo, bahkan terjadi longsor akibat abrasi yang disebabkan sedimen sungai.
Salah satunya di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, sebuah rumah yang sedang dalam tahap pembangunan, nyaris ambrol lantaran tanah dibawahnya longsor.
Anak Sungai Bengawan Solo Meluap Akibat Hujan Deras, 20 Rumah Warga Sukoharjo Tergenang
Hal itu diketahui saat Bupati Sukoharjo Etik Suryani, melakukan peninjauan untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Jika abrasi tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan semakin banyak rumah warga yang menjadi korban.
“Bangunan ini sebenarnya kan jauh dari sungai, namun karena abrasi membuat tanah yang berada di tanggul sungai tergerus. Abrasi ini terjadi karena adanya sedimen di tengah sungai membentuk pulau sehingga menghambat aliran arus sungai,” kata Bupati di lokasi, Rabu (30/11/2022).
Atas kejadian itu, Bupati mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa (Kades) Pojok, yang mana didapat laporan telah berkirim surat ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
Tersesat Rute Google Maps di Sukoharjo, Mobil Warga Klaten Nyungsep di Tanggul Irigasi
“Karena (soal sendimen dan abrasi Bengawan Solo) ini wewenangnya BBWSBS. Maka kami bersurat, memohon supaya (persoalan) ini ditindaklanjuti, karena ini sangat mendesak menjadi prioritas,” tegas Bupati.
Disisi lain, Bupati juga mengungkap upaya yang selama ini sudah dilakukan pemerintah daerah bersama masyarakat dalam mencegah tanah longsor akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo di musim penghujan, salah satunya memasang bronjong dan karung berisi pasir.
“Oleh karenanya, kami berharap BBWSBS segera mengambil sikap yang jelas, jangan sampai warga kami menunggu lama karena tidak ada solusi. BBWSBS memang sudah mengirim petugas lapangan, jadi tidak bisa mengambil keputusan,” ujar Etik.
Polres Sukoharjo Amankan Seorang Pemuda di Kartasura, Tega Menembak 2 Bocah Gunakan Airsoft Gun
Ditambahkan, selaku kepala daerah, Etik berharap agar hasil laporan petugas lapangan BBWSBS segera disampaikan kepada para pimpinan pengambil keputusan agar ada tindak lanjutnya.
“Jadi jangan sampai warga yang terdampak abrasi ini ditelantarkan, hanya karena menunggu solusi dari BBWSBS. Kami mendesak BBWSBS segera menindaklanjuti, jangan hanya dikunjungi saja, tapi tidak ada tindak lanjutnya,” pungkas Etik. (Sapto)