JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO – Meningkat dari penyelenggaraan tahun sebelumnya, konferensi International Summit on Science, Technology, and Humanity (ISETH) ke-8 yang digelar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), diikuti sejumlah partisipan dari 16 negara.
Hal itu diketahui dalam pembukaan konferensi di Gedung Mohamad Djazman kampus UMS yang digelar hybrid, pada Senin (5/12/2022). ISETH tahun 2022 ini mengambil tema “Academic Improvement for Recovery Acceleration” atau peningkatan akademik untuk percepatan pemulihan pasca pandemi Covid-19.
“Banyak negara harus melakukan proses recovery untuk mengkompensasi 2 tahun pandemi kemarin, yang tumbuh pada level cukup rendah dalam banyak aspek,” kata Ketua Panitia ISETH 2022, Agus Ulinuha.
Masuk Tahun ke-8, ISETH UMS Hadirkan 11 Kegiatan Secara Hibryd
Oleh karenanya, penyelenggaraan ISETH kali ini dimaksudkan dapat memberi banyak masukan kepada sejumlah negara tentang bagaimana mereka berakselerasi untuk recovery dengan dukungan-dukungan dari hasil riset ilmiah para akademisi.
Didalam kegiatan yang dibagi menjadi 11 konferensi ini, para akademisi akan saling bertemu untuk menyampaikan gagasan atau penelitiannya yang dipublikasikan melalui jurnal internasional.
Dalam konferensi yang berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (5-6/12/2022) ini, Agus menyampaikan, juga mengundang penerima Hadiah Nobel versi Indonesia, Achmad Bakrie Award 2022, yaitu Tonang Dwi Ardyanto, dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS).
Munas FILBA Berakhir, Soni Tandiana Terpilih Sebagai Ketua Umum Periode 2022-2026
Tonang diketahui mendapat penghargaan tersebut atas inovasinya untuk membantu Indonesia dalam penanganan menghadapi pandemi Covid-19.
“Kami ingin menggali dari beliau bagaimana perbaikan tata kelola kesehatan, baik untuk level institusi rumah sakit, maupun untuk keluarga dan pribadi, termasuk institusi pendidikan agar ke depan dapat mengambil langkah antisipasi jika terjadi pandemi,” ujar Agus.
Wakil Rektor I UMS, Harun Joko Prayitno mengatakan, ISETH ke-8 berbeda dengan tahun sebelumnya. Perbedaan tersebut mencakup lingkup penelitian yang lebih khusus, tema, pembicara, dan sebaran demografi dari peneliti yang berasal dari berbagai benua.
Gemastik 2022, 5 Mahasiswa Prodi Informatika FKI UMS Masuk Final
Diluar dari peserta luar negeri, jumlah partisipan mahasiswa dalam konferensi internasional ini juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari sekira 400 partisipan menjadi lebih dari 700 mahasiswa.
“Jumlah ini merupakan dampak kebijakan yang diambil UMS, yakni bebas ujian skripsi jika mengikuti presentasi dalam international summit ini. Kegiatan publikasi ini juga menginginkan mahasiswa agar ketika lulus telah memiliki publikasi bereputasi,” terangnya.
Targetnya, imbuh Harun, menaikkan talenta inovasi mahasiswa. Jadi ketika nanti lulus, para mahasiswa itu sudah mempunyai publikasi bereputasi, sudah punya resitasi, dan sudah punya indeksasi. (Sapto)