“Jadi jika ada pohon pepaya di sekitar rumah warga, meskipun belum ada buahnya, tetap saja diserbu. Yang punya pohon hanya bisa melihat saja,” ungkap Saiman.
Kawanan kera ekor panjang ini, menurut Saiman, tidak berani mendekat jika bertemu dengan manusia berjenis kelamin pria yang hendak mengusirnya. Namun sebaliknya jika yang dijumpai adalah wanita, maka mereka berbalik menyerang.
“Untuk saat ini memang belum ada ibu-ibu atau warga wanita yang jadi korban. Mereka ini rupanya bisa membedakan manusia pria dan wanita. Kalau sama warga wanita berani mengejar, Tapi kalau sama warga pria tidak,” ujarnya.
Temui Dandim, Ketua PD Muhammadiyah Sukoharjo Koordinasi Pengamanan 10 Ribu Penggembira Muktamar
Atas teror kera itu, Saiman yang sudah mendapat laporan dari warganya, mengaku, baru melapor ke Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo. Ia pun berharap ada perhatian dari pihak-pihak terkait.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, saat dikonfirmasi, mengatakan belum mendapat informasi. Ia pun menyarankan agar warga melapor ke Satpol PP Sukoharjo.
“Kalau di tempat kami belum ada laporan, baik dari desa maupun camat. Tapi sebaiknya warga melapor ke camat dulu agar nanti dapat diteruskan ke dinas yang terkait. Atau bisa melapor ke kepolisian. Nanti akan kami coba untuk koordinasikan,” tandasnya (Sapto)