JURNAL HARIANKOTA, SUKOHARJO– Pemkab Sukoharjo menggelar Jambore Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan menghadirkan ratusan peserta. Kegiatan yang disebut baru kali pertama diselenggarakan untuk ukuran kabupaten/kota di Indonesia itu berlangsung di pendopo Graha Satya Praja (GSP), Senin (20/3/2023).
Peserta jambore adalah ABK dari seluruh Sanggar Inklusi se Kabupaten Sukoharjo. Masing -masing sanggar bergiliran menampilkan kreatifitas dan karyanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu mengatakan, penyelenggaraan jambore ABK Sanggar Inklusi kali ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat sebagai bentuk kepedulian Pemkab Sukoharjo terhadap keberadaan ABK.
Kejari Sukoharjo Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi BKK Bulu, Nilai Kerugian Rp1,3 Miliar
“Sebagai bentuk perhatian kepada ABK, Pemkab Sukoharjo juga telah menyediakan sanggar inklusi disemua kecamatan. Keberadaan sanggar tersebut sangat membantu ABK di segala bidang baik kesehatan, pendidikan, dan lainnya,” paparnya.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani saat membuka kegiatan mengatakan, bahwa hadirnya anak dalam sebuah keluarga umumnya merupakan suatu kabar gembira bagi pasangan suami istri, namun tentunya akan berbeda jika anak yang lahir tersebut mempunyai kebutuhan khusus.
“Kehadiran anak berkebutuhan khusus dalam suatu keluarga dapat mengubah banyak hal, dalam hal pengasuhan akan terasa jauh lebih berat dibanding orang tua dengan anak normal pada umumnya,” ujar Etik.
Kapolri Instruksikan Jajaran, Tindak Tegas Pelaku Impor Pakaian Bekas
Menurut Bupati, anak berkebutuhan khusus membutuhkan perhatian khusus baik layanan kesehatan, pendidikan maupun teknik pengasuhan, karena kelompok ini sangat rentan dan membutuhkan bantuan dari beberapa pihak.
“Sebagai salah satu upaya untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi anak berkebutuhan khusus, Pemkab Sukoharjo saat ini telah mendirikan sanggar inklusi di masing-masing kecamatan yang dimulai dari Kecamatan Nguter pada Tahun 2012,” ungkapnya.
Melalui sanggar inklusi ABK mendapatkan edukasi dan terapi untuk mengembangkan kemandiriannya serta mendapatkan pelayanan kesehatan secara rutin berupa fisioterapi, terapi wicara, okupasi terapi, dan pemberian makanan tambahan.
Polisi Tangkap Warga Muharto, Diduga Pengedar Sabu di Kabupaten Malang