JURNAL HARIANKOTA, BALI – Kesadaran menerapkan pola hidup sehat, ditunjukkan oleh para delegasi di petemuan The G20 Joint Finance-Health Deputies Meeting (JFHDM) dan The G20 2nd Joint Finance-Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusadua, Bali.
Mereka sejak 10 Nopember 2022, tertarik mengunjungi booth UMKM berorientasi ekspor mitra binaan Indonesia Eximbank/ Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Booth UMKM ini menampilkan produk-produk ramah lingkungan andalannya, seperti produk spa, aromaterapi, dan makanan.
LPEI Dampingi UMKM Naik Kelas, Buka Pameran di Perhelatan G20 di Bali
Adalah produk aromaterapi dan spa yang dihasilkan oleh CV Bali Ayu, pelaku UMKM asal Blahbatu, Bali. Rupanya banyak diminati oleh para delegasi sebagai salah satu buah tangan.
Produk ini menggunakan bahan baku yang berasal dari bahan-bahan alami tanpa campuran bahan kimia hingga menerapkan prinsip zero waste dalam proses produksinya.
Zero waste merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir sampah mulai dari produksi sampah berakhirnya suatu produksi. Prinsip 3R yaitu, Reduce, Reuse, Recycle diterapkan dalam produk ini.
Kisah Nita Rocimah dan Yuan R Sang, Didukung LPEI Bawa Teh Bunga Indonesia Menuju Pasar Global
Secara terpisah pemilik CV Bali Ayu, Komangyatik atau yang disapa Komang menyampaikan, bahwa dalam proses produksi aromaterapi dan kosmetik menggunakan bahan-bahan alami.
“Selain menggunakan bahan alami, kami juga menggunakan limbah bekas upacara adat Bali seperti batok kelapa dan dagingnya untuk diolah menjadi handicraft, sehingga prinsip zero waste benar-benar kami terapkan,” ujar Komang melalui rilis yang disampaikan LPEI, Minggu (13/11/2022).
Salah satu delegasi asal Tiongkok tertarik untuk membeli beberapa produk spa seperti sabun mandi, lotion, body butter dan body mist setelah melihat kemasan dan mengetahui material yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami dan memberikan testimoni.
Ekspor Kopi Nasional Meningkat, LPEI Perkuat Dukungan Melalui Klaster Desa Devisa Kopi
“Sabun ini memiliki kemasan yang unik berbentuk mangga, nanas, dan lotion dengan harum lemongrass memiliki tekstur yang lembut,” terangnya.
Selain produk spa dan aromaterapi, produk cokelat buatan Mason Bali juga digemari oleh para delegasi yang mampir dan tergoda untuk mencicipi tester cokelat di booth Indonesia Eximbank dan mereka juga kagum dengan cerita Desa Devisa Kakao Jembrana yang diinisiasi oleh LPEI.
Produk cokelat buatan Mason masuk dalam kategori artisan craft chocolates, dan mayoritas bahan baku nya menggunakan biji kakao fermentasi yang berasal dari Desa Devisa Kakao Jembrana.
Optimalisasi Lelang Aset, LPEI Gandeng Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Ida Ayu Pratiwisari Pidada alias Chef Tiwi, sosok di balik Mason Chocolate menjelaskan bahwa Indonesia itu kaya akan beragam tanaman cokelat, setiap daerah memiliki karakteristik, citarasa keunikan yang berbeda.
“Mason menggunakan biji kakao fermentasi asal Jembrana dari Koperasi Kerta Semaya Samaniya, karena berkualitas dan menjadi salah satu andalan dengan citarasa yang dimiliki.
“Saat ini kakao fermentasi Jembrana menjadi produk cokelat single origin pertama yang di create oleh Mason,” tandas Chef Tiwi.***