JURNAL HARIANKOTA– Aktivitas proyek pengurugan tanah di Dukuh/ Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), kembali mendapat protes warga sekitar, Kamis (4/8/2022).
Protes kembali dilakukan lantaran aktivitas pengurugan tanah itu, sebelumnya oleh Satpol PP Sukoharjo dihentikan sementara waktu lantaran belum mengantongi izin dari dinas terkait.
Camat Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Herdis Kurnia Wijaya yang datang ke lokasi setelah mendapat laporan warga mengatakan, saat ini warga mengeluh adanya gangguan debu dari tanah urug karena lokasinya berdekatan dengan pemukiman.
“Jadi tadi pagi ada warga melapor, ada aktivitas pengurugan. Padahal, sudah kami hentikan kemarin. Hari ini kami hentikan lagi. Warga sejak awal butuh kejelasan dulu, untuk apa lahan ini nantinya,” kata Herdis.
Ditegaskan Herdis, pada intinya masyarakat tidak menolak. Mereka sudah sadar jika lokasi proyek itu merupakan kawasan merah yang disiapkan untuk investasi.
“Masyarakat juga mendukung investasi. Gejolak ini, bukan merupakan penolakan terhadap investasi,” kata Herdis.
Terus Berpacu di Kancah Perguruan Tinggi Islam Dunia, UMS Kembali Menambah 2 Guru Besar
Agar keluhan warga tidak lagi terulang, Hardis berharap agar investor juga bijak. Terutama untuk komunikasi dengan masyarakat, dan pemerintah setempat terkait perizinan.
“Kami dan jajaran birokrasi, kedepan akan kami fasilitasi (investor),” imbuhnya.
Menanggapi penghentian aktivitas untuk kali kedua ini, perwakilan Manajemen PT. Bhakti Agung Sentosa, Nanang Hidayat, selaku penanggung jawab mengatakan, terkait proyek pengurugan tanah, pihaknya sudah beberapa kali melakukan pertemuan sosialisasi dengan warga.
Sirkuit Nasional Panjat Tebing 2022 Resmi Dibuka, Ajang Pencarian Bibit Baru Calon Atlet Indonesia